Selamatan Desa, Masyarakat Menyakini Sudah Tradisi
Selamatan Desa, Masyarakat Menyakini Sudah Tradisi
KEC-SEMPOR.KEBUMENKAB.GO.ID- Bulan Muhharam atau orang Jawa menyebutnya sebagai Bulan Sura, banyak masyarakat yang masih menggunakan bulan ini sebagai rangkaian upacara Selamatan Desa atau Sedekah Bumi, hal ini menjadi kesatuan yang tak terpisahkan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan dewasa ini. Walaupun di era 4.0, tapi hal tersebut masih diyakini beberapa Desa wilayah Kecamatan Sempor untuk memohon keselamatan dan kemakmuran masyarakatnya- ujar sumber yang ditemui admin BKS
TIGA DESA TERPANTAU GELAR DI HARI YANG SAMA
Acara Gebas Makam atau lebih sering didengar sebagai bersih makam identik dengan nasi kenduren, hal tersebut masih dilakukan warga Dukuh Pesucen dan Dukuh Semali Tengah Desa Semali, Kecamatan Sempor, Kebumen. Suwarjo saat dikonfirmasi benarkan hal tersebut bahwa masyarakat kami masih menyakini ini sebagai tradisi. Rangkaian digelar apik dengan agenda puncak yaitu pergelaran Wayang Kulit
Desa Sempor juga menyakini hal yang sama sebuah tradisi di bulan Sura ini sebagai kegiatan budaya turun temurun sejak pendahulu kami gelar acara Tayuban, sebuah pertunjukan sendra tari dengan iringan gamelan mengalun merdu terdengar di telinga. Diyanto dalam sambutan tunggalnya berpesan kepada seluruh elemen masyarakat agar bersama-sama membangun Desa Sempor lebih maju dalam bingkai kerukunan, ujar Kades 2 periode tersebut
Ujung Desa sisi utara Kecamatan Sempor, juga gelar acara yang sama yaitu Desa Kedungwringin, Kecamatan Sempor, Kebumen dalam menyambut bulan sura ini dengan agenda kegiatan Sedekah Bumi rangkaian acara yaitu tanggapan Kuda Lumping dan Pagelaran Wayang Kulit. Informasi yang didapat acara dihadiri Wakil Bupati Kebumen H.Arif Sugiyanto, SH yang tampak didampingi Camat Sempor, Drs.Budiono, M.Si. Dalam kesempatannya warga berdialog dengang Wabup salah satu topik yang diangkat terakit Pendidikan dan Kesehatan. Ujar sumber berita. (dN)