Indikator Wajib Belajar 9 Tahun, Salah Satunya Ketuntasan Belajar
Indikator Wajib Belajar 9 Tahun, Salah Satunya Ketuntasan Belajar
KEC-SEMPOR.KEBUMENKAB.GO.ID- Pemerintah Kabupaten Kebumen baru-baru melalui Universitas Sebelas Maret (UNS) Kebumen, mengadakan FGD di beberapa Kecamatan bagian barat yang bertempat di wilayah Kecamatan Rowokele (31/07). Tindak lanjut dari Diskusi Formal tersebut diantaranya adalah penelitian "Ketuntasan Belajar Siswa" di Kecamatan berkenaan. Apakah Wajib Belajar 9 Tahun berhasil dicapai dalam suatu daerah sebagai salah satu indikator. Dalam hal ini peran serta SKPD di dalamnya sangat berarti membantu kesuksesan penelitian tersebut, satu diantaranya adalah Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen melalui kantor Korwilcambidik Kecamatan
Seperti hal yang terjadi di Kecamatan Sempor, Korwilcambidik Kecamatan Sempor mendapatkan amanah langsung dari UNS Kebumen dalam lakukan survei langsung di lapangan terhadap data anak putus Sekolah tingkat Satuan Pendidikan Dasar di Wilayah Kecamatan Sempor. Suparsino, S.Pd saat ditemui admin BKS, mengutarakan bahwa pihaknya siap menjalankan amanah untuk mendukung penelitian UNS Kebumen tersebut, sebagai mitra Pemerintah dalam bidang Pendidikan. Kami sudah membentuk tim dilapangan yang akan menyelesaiakan validasi data anak putus Sekolah, ujarnya.
Dilaporkan wilayah Kecamatan Sempor data di tahun 2019/2020 sejumlah 13 anak mengalami putus sekolah/ drop out ataupun tidak melanjutkan ke jenjang pertama, hal ini tentunya menjadi tanggung jawab bersama, memang perlu kita turun langsung, mengurai masalah tersebut, tutur Rusnadi, S.Pd.M.Pd selaku Pengawas Sekolah
SEKOLAH BERSOLEK, SAMBUT MURID BARU
Selama dua hari ini, (09/10) tim dilapangan sempat singgah di beberapa Sekolah yang menjadi sasaran validasi ketuntasan belajar Siswa, tampak penampilan baru mereka (Sekolah-red) berwarna-warni salah satu diantaranya yang terlihat di SDN 1, 2 Semali, SDN 2 Somagede bahkan SDN 1 Kenteng, tembok sekolah dilukis dan dihias, taman sekolah dibuat dan dirawat, hal tersebut dilakukan agar memancing animo masyarakat dan sambut murid baru, ujar Sri Muryani Kepala SDN 1 Semali, Kecamatan Sempor, Kebumen
Wanitia yang baru saja 1, 5 tahun menjadi KS SDN 1 Semali, menambahakan bahwa saat ini yang dibutuhkan adalah daya dukung masyarakat untuk menciptakan sekolah ibarat rumah kedua bagi kita. Mengandung maksud, bahwasanya ketika sudah berada di Sekolah kita akan merasa betah, nyaman, aman dengan demikian kita bertanggung jawab untuk merawat, dan menyanyangi Sekolah kita seperti halnya tempat hunian, ujarnya.(dN)